Motivasi-Inspirasi

Kau Menjadi Telinga dalam Kehidupanku dan Aku akan Menjadi Kompas dalam Kehidupanmu

11011454_1045243872159975_470677294117728060_n

Hari ini sungguh sangat istimewa, saya benar-benar belajar kepada seorang tunarungu yang sangat luar biasa. Tunarungu merupakan orang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik itu sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaran dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks. Selain kurang dalam pendengarannya, laki-laki ini agak kesulitan dalam berbicara (komunikasi).

Sebut saja tunarungu itu bernama Angga, meskipun ada kekurangan yang melekat dari dirinya tapi beliau merupakan seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidang desain grafis. Beliau menceritakan tentang kisahnya sampai menikah dengan seorang wanita sholehah. Pada saat itu beliau bertemu dengan seorang wanita (yang saat ini sudah menjadi istrinya) kemudian meminta nomor handphonenya. Awal dari itulah mereka berta’aruf (tidak pacaran) dan setelah itu tidak lama kemudian melangsungkan pernikahan. Dan luar biasa, saat ini beliau sudah di anugerahi dua orang anak.

Pada suatu hari beliau terbesit untuk membuat hal yang istimewa untuk istrinya (sebuah kejutan) yang bisa menyatakan bahwa istrinya itu adalah anugerah terindah yang diberikan Allah untuknya. Dengan kesungguhan yang kuat untuk membahagiakan orang yang sangat istimewa itu, akhirnya semua terwujud. Ketika memberikan kejutan itu beliau melihatkan sebuah tulisan yang sungguh luar biasa, berisikan ucapan terimakasih kepada istrinya, dan yang paling menyentuh hati adalah kata-kata ini : Aku bukan takut kehilanganmu, tetapi aku takut kau tidak bisa menemukan kebahagiaan lagi. Terimakasih telah menjadi telinga dalam kehidupanku dan aku akan selalu menjadi kompas dalam kehidupanmu. Dari sini sudah terlihat bahwa mereka mengajarkan kita sebuah arti ketulusan, kejujuran dan sikap saling menerima atas segala kekurangan yang ada dan saling melengkapi satu sama lain.

Setelah mendapatkan kejutan itu, istrinya menceritakan bahwa suaminya adalah orang yang sangat kaku, tapi pada hari itu beliau bisa membuat sesuatu yang sangat istimewa dan akan menjadi kenangan indah mereka. Sebelum menikah dengan Angga, memang istri nya berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ustadnya dan bertanya (katanya sms nya panjang, jadi intinya aja) : “Saya sedang melakukan ta’aruf dengan seorang lalaki tunarungu, apakah saya dapat menjamin keberhasilan sebuah rumahtangga padahal kita tahu bahwa komunikasi begitu sangat penting”. Kemudian dia mendapatkan jawaban dari pertanyaannya itu bahwa “keberhasilan komunikasi dalam sebuah rumahtangga adalah bukan terletak dari panca indera tetapi dari sebuah keikhlasan dalam menjalaninya”. Dari sinilah istri Angga itu semakin mantap untuk menikah dengan seorang pria tunarungu, ketika Angga melamarnya maka tidak ada alasan lain untuk menolaknya, karena meskipun dia menolak jika memang Allah menakdirkan untuk mereka menikah maka tetap akan menikah. Jadi pada saat itu istri Angga yakin bahwa itulah karunia yang Allah berikan dan itulah takdir Allah.

Ketika Angga memberikan kejutan, Istri Angga sangat terkesan dengan kata-kata yang ia berikan : Terimakasih telah menjadi telinga dalam kehidupanku dan aku akan selalu menjadi kompas dalam kehidupanmu. Istrinya itu berdo’a dan meminta kepada Angga agar membimbing untuk mendekatkan diri kepada-Nya, menjadi istri yang solehah untuknya, menjadi ibu solehah untuk anak-anaknya, dan menjadi anak solehah untuk orangtua dan keluarganya.

Kisah ini kisah nyata dan kita dapat mengambil beberapa pelajaran darinya. Seorang tunarungu yang sangat Gentelman dan yakin atas rencana Allah itu sangat indah, dia mengajak untuk ta’aruf dan langsung menikahinya tanpa mengajaknya pacaran. Jadi, kalau udah siap langsung aja temuin orangtuanya, kalau belum siap puasa dulu saja. Sadarilah bahwa sebuah cinta dan benci harus di dasarkan atas Allah, karena cinta adalah fitrah yang yang diturunkan kedalam hati para hamba-Nya.

*Salam Hangat dan Ukhuwah dari Ahfa Al-Biruni. (Ahad, 23 Juli 2013 M)

Satu tanggapan untuk “Kau Menjadi Telinga dalam Kehidupanku dan Aku akan Menjadi Kompas dalam Kehidupanmu

Tinggalkan komentar